Tanggal 18 April 2014

Hari ini tuh "Hari Jumat Agung" dimana aku sebagai kaum Kristiani merayakan hari terkudus yang sudah berjuta tahun lalu semua yang beragama Kristen merayakan. Aku bangga sebagai umat Kristen yang di Indonesia ini bepedoman Pancasila, bermacam agama bukan yang mayoritas agama Islam tapi ini negara yang berlandaskan sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa.  Jadi bebas beragama jangan di paksa untuk mengikuti agama yang mayoritas, tapi anutlah agama yang menurut anda memang benar yang dilakukan dan di ajarkan selama ini yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan merasa minder buat kaum minoritas, tapi banggalah karena kalian adalah terang kebanggaan buat kaum mayoritas, kalian jangan ikut2an dengan mudah pindah di saat hari kebesarannya. Kalian yang beragama kaum minoritas saya salut dengan apa yang kalian yakini tetap berpegang teguh berperinsip serta berkeyakinan bahwa itulah agama yang sudah Tuhan berikan kepadamu. Karna kamu tidak bisa memilih lahir di orang tua yang beragama mayoritas. Seperti tema kita sekarang Yesus rela di salibkan untuk menghapus dosa manusia, Yesus mau berkorban buat manusia semacam kita yang penuh dengan dosa. Seperti lagu batak BE 412 :1 ... "Ndi di Dolok Adui"
Yang berisi lirik, Dileai jolma i silang ni Tuhan i. Hape haluaon do i. Nang godang dosangki, alai sesa do i,  dibaen mudar na durus disi. Dibaen i, tung holong rohangki mida silang di Golgata i. Hupalsohot diringki tu si, dompak surgo pardalananki.

Inti dari Jumat Agung ini adalah seperti di kutip dalam Jamita/Khotbah: Lukas 23 ayat 33-43 atau Lukas 23:33-43
Bahasa Batak "Gabe  ninna Jesus ma mandok ibana. Situtu do hatangkon tu ho: Sadari on do ho rap dohot Ahu di Pardeiso".
Bahasa Indonesia "KatanYesus kepadanya: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus".

'si anak Emas'

bersaksi tentang Jumat Agung