Mengenang orang-orang yang telah meninggal.
Di dalam minggu penghujung Tahun Gerejawi ini, kita akan di ajak mengenang orang yang telah meninggal selama satu Tahun Gerejawi. Pada saat kita mengenang saudara-saudara yang paling kita kasihi yang telah meninggal dunia, bukan berarti supaya kita kembali bersedih, melainkan menjadi peringatan bahwa kita pun akan menggalami kematian seperti mereka yang telah meninggal dunia, juga agar kita mengetahui bahwa dibalik kematian itu ada kehidupan bagi orang yang PERCAYA kepada Yesus Kristus Tuhan kita. Oleh karena itu, "Berbahagialah orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini". Sungguh, kata Roh, supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka (wahyu 14: 13 b).
Mengenang saudara-saudara kita yang telah terlebih dahulu meninggalkan kita, menyadarkan kita akan firman Tuhan sebagaimana tertulis dalam kitab Pengkhotbah yang berkata:
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal.
MOMENTO MORI, ketahuilah, kita pun akan meninggal seperti mereka yang telah dahulu meninggal dunia. Tetapi marilah kita memohon kepada Tuhan: Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
DILENDA EST, semuanya akan berlalu dan berfikir. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu, demikianlah firman Tuhan. Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.
RELIN QUANDE, semuanya akan kita tinggalkan. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.
Hendaklah engkau setia sampai mati,dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Di dalam minggu penghujung Tahun Gerejawi ini, kita akan di ajak mengenang orang yang telah meninggal selama satu Tahun Gerejawi. Pada saat kita mengenang saudara-saudara yang paling kita kasihi yang telah meninggal dunia, bukan berarti supaya kita kembali bersedih, melainkan menjadi peringatan bahwa kita pun akan menggalami kematian seperti mereka yang telah meninggal dunia, juga agar kita mengetahui bahwa dibalik kematian itu ada kehidupan bagi orang yang PERCAYA kepada Yesus Kristus Tuhan kita. Oleh karena itu, "Berbahagialah orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini". Sungguh, kata Roh, supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka (wahyu 14: 13 b).
Mengenang saudara-saudara kita yang telah terlebih dahulu meninggalkan kita, menyadarkan kita akan firman Tuhan sebagaimana tertulis dalam kitab Pengkhotbah yang berkata:
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal.
MOMENTO MORI, ketahuilah, kita pun akan meninggal seperti mereka yang telah dahulu meninggal dunia. Tetapi marilah kita memohon kepada Tuhan: Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
DILENDA EST, semuanya akan berlalu dan berfikir. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu, demikianlah firman Tuhan. Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.
RELIN QUANDE, semuanya akan kita tinggalkan. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.
Hendaklah engkau setia sampai mati,dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
'si anak emas'
Sungguh orang Kristen yang percaya
Akan memperoleh hidup yang kekal