Yap dimana hari ini tanggal segini Yesus di salibkan dan mati di kayu salib.
Hari ini banyak ceritaku dari rumah hingga di gereja. Baik kita mulai dari rumah saja.
Di rumah kita sudah buru-buru eh sebenarnya tidak sih karena ku suruh cepat-cepat padahal aku sendiri belum pakaian masih makan tapi sudah mandi. Dan akhirnya setengah jam selesai tepat waktu aku, mama, bapak, dan debora di gereja. Aku dan debora jalan kaki, sebelumnya debora tidak mau naik motor karena dia ikuti caraku maka dia ikut jalan. Tetapi mama dan bapak naik motor karena mereka belakangan berangkat.
Setiba di gereja, aku duluan tapi debora belakangan karena dia jalan lambat haha.
Setiba di gereja akulah yang tentukan tempat duduk (duduk di luar di sebelah kanan gereja dari pintu masuk), aku siapkan buat kami semua. Lalu bapak dan mama tiba, tapi baru mama karena bapak duduk di tempat lain kemudian mama jemput bapak dan kami semua duduk bersama.
Saat kebaktian selesai, masuklah pada bagian inti yaitu Marulaon Nabadia. Nah disinilah aku merasakan bawa Yesus memang di salibkan. Kalian tahu di sekitaran duduk aku sangat jarang bahkan bisa dihitung jari keluarga yang lengkap duduk bersama. Semua ada yang pisah duduk, ada yang hanya ibu dan anaknya sangat jarang aku liat bapaknya. Ya memang bapakku sudah mulai merubah sikapnya (makasih Tuhan).
Kemudian mulailah acara Marulaon Nabadia (Perjamuan Kudus), lalu kami masuk kedalam gereja kebetulan gerimis sudah datang. Sesudah Disitulah aku sadar banyak dosaku selama ini, waktu di depan altar aku deket dengan salib besar di gerejaku dan aku dengar perkataan pendeta sambil diiringi pujian lagu dari BE nomor 449:1... "Sai solhot tu SilangMi" gemetar tanganku. Bahwa Tuhan itu masih baik denganku, setelah aku Perjamuan Kudus keluar lah kami dari gereja dan kembali duduk di tempat duduk kami semula. Luar biasa kamu tau hujan deras sekali disitu aku merasa bahwa semua orang yang percaya merasakan kesedihan. Aku percaya Tuhan berikan hujan supaya orang batak ini tidak langsung pulang setelah Marulaon Nabadia. Percaya aku kalo Tuhan itu memang ada :)
Begitulah ceritaku, hanya berbagi saja bagi orang yang percaya kepada Dia (Yesus). God Bless us
Hari ini banyak ceritaku dari rumah hingga di gereja. Baik kita mulai dari rumah saja.
Di rumah kita sudah buru-buru eh sebenarnya tidak sih karena ku suruh cepat-cepat padahal aku sendiri belum pakaian masih makan tapi sudah mandi. Dan akhirnya setengah jam selesai tepat waktu aku, mama, bapak, dan debora di gereja. Aku dan debora jalan kaki, sebelumnya debora tidak mau naik motor karena dia ikuti caraku maka dia ikut jalan. Tetapi mama dan bapak naik motor karena mereka belakangan berangkat.
Setiba di gereja, aku duluan tapi debora belakangan karena dia jalan lambat haha.
Setiba di gereja akulah yang tentukan tempat duduk (duduk di luar di sebelah kanan gereja dari pintu masuk), aku siapkan buat kami semua. Lalu bapak dan mama tiba, tapi baru mama karena bapak duduk di tempat lain kemudian mama jemput bapak dan kami semua duduk bersama.
Saat kebaktian selesai, masuklah pada bagian inti yaitu Marulaon Nabadia. Nah disinilah aku merasakan bawa Yesus memang di salibkan. Kalian tahu di sekitaran duduk aku sangat jarang bahkan bisa dihitung jari keluarga yang lengkap duduk bersama. Semua ada yang pisah duduk, ada yang hanya ibu dan anaknya sangat jarang aku liat bapaknya. Ya memang bapakku sudah mulai merubah sikapnya (makasih Tuhan).
Kemudian mulailah acara Marulaon Nabadia (Perjamuan Kudus), lalu kami masuk kedalam gereja kebetulan gerimis sudah datang. Sesudah Disitulah aku sadar banyak dosaku selama ini, waktu di depan altar aku deket dengan salib besar di gerejaku dan aku dengar perkataan pendeta sambil diiringi pujian lagu dari BE nomor 449:1... "Sai solhot tu SilangMi" gemetar tanganku. Bahwa Tuhan itu masih baik denganku, setelah aku Perjamuan Kudus keluar lah kami dari gereja dan kembali duduk di tempat duduk kami semula. Luar biasa kamu tau hujan deras sekali disitu aku merasa bahwa semua orang yang percaya merasakan kesedihan. Aku percaya Tuhan berikan hujan supaya orang batak ini tidak langsung pulang setelah Marulaon Nabadia. Percaya aku kalo Tuhan itu memang ada :)
Begitulah ceritaku, hanya berbagi saja bagi orang yang percaya kepada Dia (Yesus). God Bless us